Kampoeng Pujangga

Ikon

Setelah Menatap yang Tampak, Pedih Terkubur Tak Tampak

Buku Sepasang Mata yang Cemburu

Epilog

Kumpulan puisi dalam buku berjudul “Sepasang Mata yang Cemburu”, merupakan catatan dari ketidakmampuan saya berdamai dengan mata yang merekam taman surgawi seakan pemandangan buruk dan tak layak ditampilkan. Dalam tempo itu, ketidakadilan, kegelisahan, kepedihan berbicara dan meminta saya merekamnya.

Rekaman-rekaman itu tercecer di mana saja, setiap kali mata saya menjalankan fungsinya. Menatap yang tampak. Menyimak yang nyata. Namun, rasanya lebih damai bila mata itu terpejam, tersebab dalam keadaan terbuka ia selalu membaca kenakalan-kenakalan yang terselubung.
Baca entri selengkapnya »

Filed under: Esai

Saatya Berkarya

Domestik

  • 74.216 hits

The Voices of Soul

Rindu Malam

malam


rinduku pada bulan tak usai rinduku pada perawan. ketika gelap terendam dalam kamar lampu-lampu kota menatapku dengan tangis dan ratapan masihkah kelepak malam menawarkan kesetiaan ketika segenap purnama tak lagi menatap polusi yang kian menebal dalam kalbuku? aku mengajak kalian berbenah, menuntaskan malam yang hampir binasa. namun sisa pembakaran tubuhmu terus menyala seakan menjelma perapian selanjutnya. aku berangkat menuju bintang-bintang menghampar sejuta pertanyaan yang tak pernah kita sepakati

Linky in Show




Saya bersama teman-teman sekampus, seusai menonton pagelaran membaca puisi di Taman Ismail Marzuki, bersama Jamal D. Rahman dan Agus R Sarjono



Acara SBSB (Siswa Bertanya Sastra Menjawab) di Ponpes Al-Amien Prenduan. Dari kiri: Ali Ibnu Anwar, Jamal D Rahman, Joni Ariadinata, KH Moh Idris Jauhari, Taufiq Ismail, Moh Hamzah Arsa, Hasan Sanjuri



Bersama mas Dedy Mizwar saat menghadiri Kongkow Sastra di Gelanggang Remaja, Senen, Jakarta.



Selepas acara bedah buku Sepasang Mata yang Cemburu bersama D. Zawawi Imron di Universitas Muhammadiyah Jember

Linky


"Bila kau tak ingin menghilang dari dunia ini, maka berbuatlah sesuatu yang patut dikenang dan tulislah sesuatu yang mesti diabadikan" Kalau saja ungkapan itu tidak salah, mengapa harus kita hindari. Mencoba! tidak ada salahnya. Berbuat! suatu keharusan. Salah! Who makes no mistakes, makes nothing! Ya, begitulah kira-kira! Selamat membaca!

salam
Ali Ibnu Anwar

Day to Day

Juli 2010
S S R K J S M
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  

Numpang

Dokumen

Nge-blog yuk!